Jumat, 05 Juni 2009
Lebih Akrab Dengan "Yang Paling Genit"
Sungguh luar biasa dengan "Yang Paling Genit" satu ini, setiap hari dia selalu menemaniku di tempat kerja, di warung dan dimanapun aku membutuhkan dia...
"Yang Paling Genit" ini bila sudah berada di dekatku pasti akan selalu memberikan kenikmatan dan kehangatan yang luar biasa dan akhirnya berakhir pada kepuasan yang tak dapat digambarkan dengan barisan kata dan di terjemahkan dalam goresan kuas di canvas kehidupan...byuh...
sudah lama aku mengenalnya namun baru sekitar tahun kemarin aku mengenal lebih dalam si "Yang Paling Genit" ini, dan di tempat kerjaku yang baru ini aku merasa semakin dekat dengan si "Yang Paling Genit". Dee ( Dewi Lestari ) orang yang memberikan julukan untuk temanku yang satu ini lewat bukunya yang berjudul "filosofi kopi", iya bener banget si "Yang Paling Genit" ini adalah minuman penghangat suasana, memang dia bukan minuman orisinil namun dia merupakan minuman yang membuat suasana menjadi tambah ceria dikantor ku, iya dia adalah HOT CAPPUCINO.
Sejarah Kopi :
Kopi untuk pertama kali menjadi minuman dan dibudidayakan percaya atau tidak adalah oleh umat Islam beberapa puluh abad yang lalu, tepatnya di daerah Yaman. Pada masa itu kopi dinikmati dengan cara merebus dan menjadikan minuman yang nikmat dan biasa disebut Qahwah. Pada awalnya, kopi merupakan konsumsi bagi kaum sufi untuk menjadikan mereka kuat dan tahan untuk melakuan zikir dan shalat malam, hal tersebut dikarenakan efek penyegar yang diakibatkan oleh kafein yang dikandungnya. Kopi merupakan salah satu cara ampuh membuat mata bertahan melek hingga jauh malam untuk beribadah. Dari Kaum sufi inilah kopi selanjutnya menjadi konsumsi umum di masyarakat Muslim Yaman dan baru kemudian di seluruh dunia Islam melalui para musafir dan jamaah haji. Kopi sendiri mulai dikenal di Makkah dan Turki sekitar akhir abad 15, dan dikenal di Kairo pada abad 16
Si Genit :
Inovasi terhadap penyajian kopi menyebabkan bencana besar yaitu dengan ditemukannya beberapa varian penyajian kopi yang menjadikannya tidak hanya minuman penyegar namun sudah menjadi gaya hidup. Diawali pada tahun 1683 cappucino mulai dikenal. Cara penyajian model cappuccino sendiri terinspirasi oleh Marco D'Aviano, seorang imam Biara Capuchin, awal mulanya ketika dia ikut perang melawan pasukan Turki Ustmani di Benteng Wina 1683. Pada perang tersebut pasukan Turki berhasil dikalahkan, dan mereka menemukan karung berisi kopi yang ditinggalkan oleh tentara Turki. Namun bagi mereka rasa kopi tersebut terlalu kuat, dicampurkanlah ke dalamanya kream dan madu. Campuran ini menjadikan kopi berubah warnaya menjadi coklat yang mirip dengan warna jubah yang dikenakan Biara Capuchin.
Penamaan cappuccino sendiri sebagai penghormatan untuk Marco D'Aviano's. Sejak saat itulah cappuccino menjadi minuman yang cukup favorit dengan rasa nikmat. Cappucino juga menjadi simbol kemenangan Eropa terhadap Khilafah Turki Utsmani.
ini merupakan tips untuk membuat cappucino sendiri, sudah dipraktekkan dan terbukti luar biasa, benar - benar kopi yang genit...
Bahan:
- 6 sdm cappucino instan
- 900 ml susu cair panas
- 375 ml krim kental
- 50 gr gula pasir
- kayumanis bubuk untuk taburan
Cara membuat:
1. Larutkan cappucino instan dengan sedikit susu panas. Lalu tuang sisa susu, aduk rata.
2. Kocok krim kental bersama gula pasir hingga lembut dan agak kaku.
3. Tuang cappucino di dalam cangkir, beri krim kental secukupnya. Taburi sedikit kayumanis bubuk, sajikan.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
ojo akeh2 jeh, gak apik gawe awak.
BalasHapus